7 Penyebab seseorang jadi posesif dalam hubungan
Mendengar kata posesif, rasanya diri ini seperti jengah dan gerah
rasanya. Rasa ingin memiliki secara berlebihan dari pasangan justru
membuat kita bukan malah mencintainya namun menjadi terganggu.
Salah-salah justru malah berbalik menjadi benci.
Kenapa seseorang
bisa menjadi posesif? Mari kita telusuri asalnya. Dalam sebuah hubungan
asmara, atau singkatnya pacaran ataupun pernikahan, cinta yang
berlebihan membuat seseorang memiliki ketakutan, mulai dari tidak bisa
menjadi pasangan yang sempurna sehingga akhirnya merasa akan
ditinggalkan.
Menguatkan opini ini, Wolipop berbincang dengan
Psikolog Zoya Amirin, Sabtu (6/10/2012) di Hotel Marriot, Jakarta.
Menurutnya, penyebab terbesar adalah rasa insecure atau tidak aman.
Perasaan khawatir bahwa pasangan akan meninggalkan kita karena kita
tidak sempurna di matanya, suka membanding-bandingkan dengan orang lain
hingga rasa tidak nyaman akan diri sendiri bisa membawa seseorang ke
sifat posesif.
Salah-salah, tindakan posesif bisa menjadi hal
mengerikan seperti yang digambarkan dalam film psiko-thriller 'Fatal
Attraction', seperti yang diceritakan oleh Zoya. Ia juga menggambarkan
bahwa rasa posesif ini bisa datang dari diri sendiri maupun dari
pasangan.
Orang yang terlalu cinta, akan bertindak berlebihan.
Adapula yang pernah diselingkuhi jadi punya ketakutan berlebihan. Pernah
menjadi orang yang berkhianat juga menjadi faktor utama yang datang
dari diri sendiri. "I'm not good enough for my partner itu paling sering
diucapin orang yang posesif sehingga dia jadi suka
membanding-bandingkan dirinya sama orang lain dan enggak akan pernah
bahagia," ujarnya.
Sedangkan faktor dari luar juga banyak, mulai
dari pasangan yang memang punya 'sejarah' nakal sehingga rasa percaya
sulit dibangun. Keadaan kerja pasangan yang penuh godaan, hingga omongan
orang lain yang mempengaruhi jalannya hubungan.
Satu hal lagi,
yang cukup mengejutkan adalah ternyata orang yang posesif biasanya
memiliki sejarah suka mempermainkan orang lain alias 'player'.
"Orang-orang posesif adalah orang yang dulunya banyak dosanya. Itu
paling sering ditemui, dimana dia dulu tukang laba, suka pacaran dan
lirik sana sini," tuturnya.
Ibaratnya mendapat kekasih malaikat
sekalipun, seorang posesif yang dulunya player tidak akan pernah puas
dan selalu merasa curiga. Hal ini tentunya mengganggu pihak yang memang
tidak melakukan kesalahan apa-apa (diposesifkan).
Zoya juga
menjelaskan bahwa individu yang menyimpan rahasia biasanya dialah yang
memproyeksikan sendiri 'dosa'nya. Menjadi posesif dan selalu menyalahkan
segala perbuatan yang belum tentu benar menjadi gambaran bahwa dia yang
lebih banyak berkhianat akan menuduh orang lain yang melakukan untuk
menutupi perbuatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar