Jika Diserang Israel, Iran Akan Hancurkan Amerika
- Pemimpin kelompok militan Hizbullah di Libanon, Sayyed Hassan Nasrallah, menyatakan bahwa Iran bakal menghancurkan basis Amerika Serikat di Timur Tengah jika Israel suatu saat menyerang fasilitas nuklirnya.
"Sebuah keputusan telah diambil untuk merespon (serangan Israel)," kata Sayeed Hassan Nasrallah dalam sebuah wawancara dengan televisi al-Mayadeen di Beirut, Libanon. Selama ini, Hizbullah banyak mendapat bantuan dari Iran.
"Balasan tidak hanya terhadap Israel, melainkan juga basis dan fasilitas Amerika Serikat di seluruh dunia yang bisa dijangkau Iran," ujarnya seraya mengutip keterangan pejabat Iran, "Jika ada serangan dari Israel, maka Amerika Serikat ikut bertanggung jawab."
Pada kesempatan wawancara itu, Nasrallah menyampaikan penolakannya terhadap tuduhan yang menyebutkan kelompoknya menggunakan senjata kimia. "Kami tidak memiliki senjata kimia dan tak dapat menggunakannya karena bertentangan dengan syariah (hukum Islam) dan perikemanusiaan," dia menegaskan.
Pada akhir Juli 2012, sejumlah pejabat Israel memperingatkan dunia bahwa kemungkinan bakal ada pengiriman senjata kimia dari Suriah untuk Hizbullah, salah satu sekutu Damaskus.
Nasrallah, yang selama ini jarang bersedia diwawancarai pers, memastikan Hizbullah akan aktif dalam pertempuran jika diserang musuh. "Kami tidak akan sekadar mempertahankan diri sendiri," katanya.
Pada Februari 2011, Hizbullah mengancam memasuki wilayah utara Israel. Sebelumnya, akibat tewasnya dua serdadu Israel di perbatasan, militer Israel melancarkan serangan ke wilayah Libanon pada Juli dan Agustus 2006 untuk menekan upaya penembakan roket ke wilayah utara Israel
Dalam laporannya pekan lalu, koran Haaretz menyebutkan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengancam akan menyerang Libanon jika Hizbullah memprovokasi negeri Yahudi itu.
Netanyahu mengatakan, dia yakin bahwa Hizbullah adalah bagian dari pemerintah Libanon, sehingga pemerintahan ini harus turut bertanggung jawab atas segala perstiwa di wilayah hukumnya.
Israel, satu-satunya negara di Timur Tengah pemilik senjata nuklir, melihat program nuklir Iran sebagai sebuah ancaman kawasan. Tuduhan Israel ini sudah berkali-kali dibantah Teheran. Negeri Mullah ini mengatakan program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar