Buku
Lubang Hitam Agama karya Sumanto Qurtubi, seorang alumnus AIN Semarang,
dengan pengantar Ulil Abshar Abdalla, dan diendos cover yang penuh
pujian oleh Gus Dur, Moeslim Abdurrahman, Anif Sirsaeba Alafsana, Ahmad
Tohari dan Trisno S Sutanto, yang diterbitkan oleh Ilham Insitute dan
Rumah Kata pada tahun 2005.
Buku ini secara vulgar dan
demonstratif serta konfontratif menunjukkan kesesatan dan permusuhannya
terhadap Agama, Al-Qur’an, Nabi, Shahabat, Ulama dan Syariat Islam.
Tidak diragukan lagi bahwa serangan penulis terhadap Islam dalam bukunya
tersebut merupakan penistaan dan penodaan agama.
Penistaan
terhadap Agama yang dilakukan penulis dalam buku tersebut antara lain :
agama bukan produk Tuhan (hal.31), agama adalah penjajah budaya dan
pemasung intelektual (hal.55 dan 58), agama mematikan akal dan nalar
(hal.59), agama adalah sumber konflik dan pembawa bencana (hal.83 dan
87), Islam adalah strategi budaya Muhammad dan merupakan sinkretik serta
campuran budaya : Judaisme, Kristianisme dan Arabisme (hal.216-217 dan
225), penulisan bahasa Arab adalah Arabisme (hal.228).
Penistaan terhadap Al-Qur’an yang dilakukan penulis dalam buku tersebut
antara lain : kemaslahatan lebih diutamakan daripada ayat-ayat Tuhan
(hal.31), Umar ikut menciptakan Al-Qur’an (hal.32), Teks Al-Qur’an tidak
autentik (hal.34 dan 37), Nabi dan para Shahabat adalah para pencipta
Al-Qur’an (hal.43), Al-Qur’an angker dan perangkap bangsa Quraisy, serta
dibuat oleh manusia dan bukan kitab suci (hal.64-65), Al-Qur’an
membelenggu kebebasan dan menciptakan tragedy kemanusiaan (hal.117),
Muhammad, Islam dan Al-Qur’an tidak terlepas dari distorsi /
penyimpangan (hal.126), kandungan Al-Qur’an kontroversi (hal.142),
Al-Qur’an saja bermasalah apalagi Kitab Kuning (hal.146).
Penistaan terhadap Nabi, Shahabat dan Ulama yang dilakukan penulis dalam
buku tersebut antara lain : Utsman pelaku nepotisme dan keliru membuat
Mush-haf Al-Qur’an (hal.39), Nabi dan para tokoh non muslim seperti
Gandhi, Luther, Bunda Terresa dan Romo Mangun bersama-sama menunggu di
Surga (hal.45), Kisah Heroik para Nabi dan Mu’jizatnya hanya dongeng
seperti Sinetron “Saras 008” atau kisah heroic James Bond (hal.58),
Nalar Politik Tirani dibentuk oleh Khulafa Rasyidin (hal.124), Para
Shahabat Nabi telah memperagakan Politik Islam dengan sangat sempurna
mengerikannya (hal.134), Imam Al-Mawardi mengkhianati hak-hak rakyat dan
seorang Rasis / Arabisme (hal.150 dan 155), Doktrin Politik Sunni
ambigu dan out of date / kadaluarsa (hal.167), Al-Asy’ari dan
Al-Ma’turidi menjalin persengkokolan politik (hal.171), Ahlus Sunnah wal
Jama’ah adalah sekte yang telah memanipulasi teks-teks keagamaan
(hal.229).
Penistaan terhadap Syariat Islam yang dilakukan
penulis dalam buku tersebut antara lain : Syariat Islam menciptakan
gerombolan mafia dan anjing-anjing penjilat kekuasaan (hal.70), Syariat
Islam diskriminatif terhadap perempuan dan non muslim (hal 131-132),
Formalisasi Syariat Islam bukan hanya Utopis, tapi juga Tirani
(hal.134).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar