Pihak Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) mengatakan, pihak kepolisian
melakukan fitnah keji dengan menuding organisasi yang didirikan Ustadz
Abu Bakar Ba'asyir sebagai kelompok teror.
"Ini fitnah keji yang
dilakukan kepolisian terhadap JAT," kata Juru Bicara JAT, Son Hadi
kepada itoday, Selasa (16/10).
Menurut Son Hadi, pihak
kepolisian menuduh JAT kelompok teror itu atas kemampuan Amerika Serikat
(AS). "Ini nampaknya mengikuti apa yang diinginkan AS. AS sejak awal
awal bulan tahun ini sudah memasukkan JAT sebagai kelompok teror dan
akan segera diwujudkan polisi dengan mengada-ada tuduhan selama ini,"
paparnya.
Kata Son Hadi, tuduhan kepolisian terhadap JAT terkait
teroris selalu tidak ada bukti secara hukum. "Teror itu ketentuan
hukum, bukan isu, jangan sampai pihak-pihak kepolisian hanya
mengeluarkan spekulasi tanpa ada bukti hukum," ungkap Son Hadi.
Ia
juga mengatakan, pihak kepolisian tidak menjelaskan penyebab hilangnya
dua anggota Brimob yang hilang saat bertugas di Poso. "Saat ini tidak
ada kejelasan bagaimana dua anggota Brimob itu hilang, apakah pergi itu
khan tidak jelas, tiba-tiba ada tudingan ke JAT. Kita sangat protes
keras atas tuduhan itu," tegas Son Hadi.
Son Hadi memperkirakan
tuduhan terhadap JAT sebagai kelompok teroris merupakan cara kepolisian
mengalihkan kasus korupsi SIM Simulator di lembaga berbaju coklat itu.
"Ini pelarian kasus-kasus yang sedang menimpa kasus kepolisian simulator
SIM," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar