Selasa, 16 Oktober 2012

Aktivis JIL: Parpol 'Ngaku Islam' Hanya Politisasi Islam!

Aktivis JIL: Parpol 'Ngaku Islam' Hanya Politisasi Islam!

 Di Indonesia tidak ada kesulitan umat Islam untuk menjalankan ajaran agamanya. Dalam hal ini, partai politik yang ‘mengaku’ Islam hanya merupakan politisasi Islam.

Kecaman untuk partai politik berbasis ke-Islaman itu disampaikan aktivis Jamaah Islam Liberal (JIL) Muhammad Guntur Romli. Melalui akun Twitter @GunRomli, Guntur Romli menegaskan bahwa ‘Islam itu unggul dan tak terungguli. Dalam hal ini, parpol yang mengaku Islam tetapi selalu kalah dalam pemilu  adalah bukan partai Islam.

“al-Islamu ya'lu wa la yu'la alayhi, Islam itu unggul dan tak terungguli, partai yang ngaku-ngaku Islam keok mulu, jadi bukan partai Islam. Nanti saja kalau menang baru ngaku Islam, kalau sering kalah jangan bawa-bawa Islam, malu-maluin. Gak ada partai Islam, yang ada partai ngaku-ngaku Islam, makanya gak laku, berapa jumlah Muslim di Indonesia, terus berapa persen yang milih partai yang ngaku-ngaku itu” tulis @GunRomli.

Guntur Romli juga menyesalkan petinggi Partai Islam yang antikritik. “Nah kalau kritik partai-partai yang bawa-bawa Islam langsung dituding anti-Islam, kasian banget dia, Islam kok diidentikkan dengan partai. Ngaku Partai Islam kok korupsi, ngaku Partai Islam kok nonton film seks di DPR,” tulis @GunRomli.

Diberitakan sebelumnya, Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei terbaru, Senin (15/10). Berdasarkan survei itu, elektabilitas Partai Golkar berada di atas dengan 18,1 persen, diikuti PDI-P (14,4 persen), Gerindra (12,5), Demokrat (5,9), Hanura (5,6), dan Partai NasDem meraih 5,1 persen. Sedangkan partai Islam menduduki peringkat bawah survei elektabilitas. PKS hanya memperoleh 4,4 persen, PKB (2,8), PAN (2,3) dan PPP 2,2 persen.

Direktur Eksekutif LSN, Umar S. Bakry mengatakan, penurunan suara itu disebabkan karena partai Islam terlalu yakin mempunyai konstituen tetap yang loyal terhadap partainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar